Daftar Blog Saya

Jumat, 16 Maret 2012

DOA YANG TIDAK MEMPEROLEH JAWABAN

DOA YANG TIDAK MEMPEROLEH JAWABAN

BAGIAN I


Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Maret 2012 -

Baca: Yesaya 59:1-21

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." Yesaya 59:1-2

Akhir-akhir ini banyak anak Tuhan yang bukannya makin giat di dalam Tuhan, tapi malah kian lemah dan tidak bersemangat. Apa penyebabnya? Klise: karena doanya tidak dijawab-jawab oleh Tuhan. Kita menjadi marah kepada Tuhan dan merasa sia-sia mengikut Tuhan: "Kok sampai sebegitunya? Mengapa sudah begitu lama saya berdoa dan rajin beribadah tetapi doa saya belum juga dijawab oleh Tuhan? Tuhan itu tidak adil!" Berhati-hatilah!" Jangan sekali-kali kita menyalahkan Tuhan.

Adalah penting bagi kita untuk berdiam diri sejenak dan bertanya kepada Tuhan mengapa hal ini bisa terjadi. Mungkin kita dapat menemukan jawabannya di sini. Karena kita masih menyimpan dosa. Ada dosa yang belum dibereskan! Tertulis: "Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu." (Yeremia 5:25). Dosa dan kesalahan kitalah yang memisahkan kita dari Tuhan, yang membuat Tuhan menyembunyikan diriNya terhadap kita.

Perhatikan! Dosa memisahkan manusia dari Tuhan, tetapi kekuduskan mendekatkan manusia denganNya karena Ia yang kita sembah adalah Tuhan yang Mahakudus, sebab itu jika kita ingin menghadap Tuhan hidup kita juga harus kudus. Ayat nas di atas dengan jelas menyatakan bahwa sesungguhnya Tuhan itu tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengar, tetapi yang menjadi penghalang sehingga doa-doa kita tidak beroleh jawaban adalah segala kejahatan dan dosa-dosa kita sendiri. Bahkan Daud berkata, "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar." (Mazmur 66:18). Sebagai orang yang karib dengan Tuhan Daud sangat mengenal hati Tuhan; kalau ada niat jahat dalam hati saja Tuhan sudah tidak mau mendengarkan doa dari seseorang. Baru niat jahat saja Tuhan sudah tidak mau mendengar doa kita, apalagi bila kita sudah melakukan dan bahkan hidup dalam dosa. Jangan sepelekan hal ini karena Tuhan sangat tegas dalam hal firmanNya.

Tuhan tidak pernah berkompromi dengan dosa sedikit pun!

BAGIAN II

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Maret 2012 -

Baca: 1 Yohanes 1:5-10

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." 1 Yohanes 1:9

Tuhan tidak bisa disuap. Apalagi kita tetap hidup dalam ketidaktaatan jangan harap doa kita didengar dan dijawab oleh Dia. Sesungguhnya Tuhan ini panjang sabar; Dia sudah menegur kita dan menasihati kita melalui firmanNya tetapi kita sendiri yang tidak mau mendengarkan teguranNya. Akibatnya ketika kita memanggil-manggil Dia dan berseru-seru kepadaNya Ia pun tidak akan mendengarkan suara kita seperti tertulis: "...mereka tidak mendengarkan pada waktu dipanggil, demikianlah Aku tidak akan mendengarkan pada waktu mereka memanggil, firman Tuhan semesta alam." (Zakharia 7:13).

Jika Tuhan begitu keras dalam hal dosa, bagaimana dengan kehidupan kita yang penuh dengan dosa itu? Bersyukur, kita memiliki Tuhan yang penuh kasih dan penuh dengan pengampunan. Jika kita bertobat dengan sungguh, mau jujur dan terbuka mengakui dosa-dosa kita, Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Tuhan tidak akan membuang kita! Tuhan berfirman, "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18).

Karena itu, akui dosa kita satu-persatu sampai tuntas, maka Tuhan akan mengampuni segala dosa-dosa kita dan darah Kristus akan membasuh serta menyucikan kita dari segala dosa. Jangan sekalik-kali menyembunyikan dosa karena dosa-dosa yang disembunyikan merupakan penghalang bagi doa-doa kita sehingga tidak dijawab oleh Tuhan. Karena itu kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk mengingatkan kita akan dosa-dosa yang belum kita akui di hadapan Tuhan; akui itu seluruhnya dan minta pengampunan agar kita benar-benar menjadi orang yang merdeka di dalam Tuhan. Tuhan sendiri berkata, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan aku tidak mengingat-ingat dosamu." (Yesaya 43:25). Jangan biarkan dosa kita bertumpuk di dalam hidup kita, harus segera kita bereskan di hadapan Tuhan.

Seperti Daud yang selalu jujur dan terbuka mengakui segala dosanya di hadapan Tuhan, tidak ada yang disembunyikannya sehingga tidak ada ganjalan lagi menghadap Tuhan, tidak ada penghalang untuk datang kepadaNya; tidak ada penghalang bagi doa-doa kita!

http://airhidupblog.blogspot.com/search?updated-min=2012-01-01T00:00:00%2B07:00&updated-max=2013-01-01T00:00:00%2B07:00&max-results=50

Selasa, 15 Maret 2011

YESUS SANG PEMIMPIN SEJATI

YESUS SANG PEMIMPIN SEJATI

Dalam Wkipedia kepmimpinan diartikan sebagai berikut:

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

[1] Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukanya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi.[2] Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

[2].Ciri-Ciri Seorang Pemimpin
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas.[3] Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Kepemimpinan Yang Efektif
Barangkali pandangan pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan.

[4] Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru (Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari (kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas), bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam kepemimpinan (jangan tanya).

4] Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya mengandung kata pemimipin (leader).[4] Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku.[4] Guru manajeman terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat: "pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.


[4].Kepemimpinan Karismatik
Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.[5] Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa.[5] Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap sebagai seorang pemimpin.


[5].Referensi
1.^ Nurkolis, "Manajeman Berbasis Sekolah: Teori, Model dan Aplikasi", Grasindo, 2003, 9797322084, 9789797322083.
2.^ a b John Adair, "Cara Menumbuhkan Pemimpin", Gramedia Pustaka Utama, 9792234276, 9789792234275.
3.^ Achmad S. Ruky, "Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA", Gramedia Pustaka Utama, 2002, 9796869705, 9789796869701.
4.^ a b c d e Jack Trout, "Big Brands Big Trouble", Esensi, 9796884666, 9789796884667.
5.^ a b c Perilaku Organisasi 2(ed. 12) HVS, "Perilaku Organisasi 2 (ed. 12) HVS", Penerbit Salemba, 9796914603, 9789796914609.

Sementara Ferdinan Simanjorang, S.Th, dalam bukunya Sang Pemimpin Sejati:menapaki Jejak kepemimpinan Yesus, yang di terbitkan oleh Rumah Doa Cawang, 2010, cetakan 2 melempar ide bahwa kepemimpinan dia dekati dari sifat-sifat sang pemimpinnya. Dallam bahasan buku tersebut Yesus, sebagfai model pemimpin sempurna memiliki sifat-sifat, sebagai berikut:
1.lembaut tetapi tidak lemah
2.tegas tetapi tidak kasar
3.serius tetapi tidak tegang
4.rileks tetapi tidak santai
5.royal tetapi tidak boros
6.ngomong tetapi tidak ngoceh
7.berdiam tetapi tidak membisu
8.bebas tetapi tidak lepas
9.terikat tetapi tidak terjerat
10.irit tetapi tidak pelit
11.apa adanya tetapi tidak seadanya
12.cepat tetapi tidak buru-buru
13.peka tetapi tidak sensitive
14.praktis tetapi tidak gampangan
15.lamabat tetapi tidak telat
16.sederhana tetapi tidak kolot
17.sopan tetapi tidak sungkan
18.unik tetapi tidak aneh
19.cerdik tatapi tidak licik
20.prinsipil tetapi tidak idealis
21.bertekad tetapi tidak ngotot
22.procedural tetpi tidak birokratis
23.memberdayakan tetapi tidak lepas kendali
24.mendelegasikan tetapi tidak lepas tangan
25.mengasihi tetapi tidak memanjakan
26.tanggap tetapi tidak usil
27.memuji tetapi tidak memuja
28.konsisten tetapi tidak monoton
29.kontiniu tetapi tidak rutinitas
30.displin tetapi tidak menyiksa diri
31.ringkas tetapi tidak singkat
32.selektif tetapi tidak pilih bulu
33.sistematis tetapi tidak metodis
34.komprehensif tetapi tidak membias
35.fleksibel tetapi tidak labil
36.percaya diri tetapi tidak arogan
37.waspada tetapi tidak curiga
38.proaktif tetapi tidak hiperaktif
39.marah tetapi tidak pemarah
40.berotoritas tetapi tidak otoriter
41.bertanggung jawab tetapi tidak terpaksa.

Pada uraian penutup dalam point tanggung jawab dikatakan bahwa dalam membuat organisasi mencapai keberhasilan itu sampai ke puncak dan dapat dinikmati setiap orang yang ada di dalam organisasi Nya adalah tanggung jawab terbesat Yesus sebagai pemimpin sejati. Berbagai usaha Dia upayakanNya untuk mewujudkan keberhasilan organisasiNya. Bagaimana agar visi organisasiNya tercapai. Itulah yang berada di dalam kepemimpinanNya supaya focus pada keberhasilan. Tingkat keberhasilan ideal yang ingin dicapai, bagaimana cara meraihnya, berapa batasan lama waktu untuk memperolehnya, sumber-sumber (dana dan daya) apa yang dapat dijadikan sebagai katalisatornya, hal-hal inilah yang senantiasa dikomunikasikan dan diimplementasikan Yesus sebagai pemimpin sejati.

Dalam istilah Jawa ada pepatah sugih tanpa bandha, nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake: kaya tanpa harta, mendatangi musuh tanpa pasukan, menang tanpa mengalahkan (musuh merasa tidak dikalahkan), itulah hakekat ajaran moral Yesus. Dalam tafsir spititualitas para rohaniwan-rohaniwati Katolik kaul tri prasetya: kaul ketataan, kemurnian, dan kemiskinan.

Dalam era globalisasi dan materialisme ini bagaimana seorang pemimpin bisa dan mampu menghayati ketiga spiritualitas itu dan dimplementasikan dalam sifat-sifat kepemimpinannya: tidak memiliki kemelekatan kepada materi, taat kepada kebenenaran/visi orgasisasi, dan yang penting hati yang murni dalam setiap pelayanannya/kepemimpinannya.

Fx sutono, 15 Maret 2011

Sabtu, 01 Januari 2011

BERTAMAN POHON JATI DAN SENGON SEBAGAI INVESTASI MASA DEPAN




Liburan akhir tahun 2010 ini bersama tiga bidadari kecilku dan Ibunya sengaja pulang kampung ke Solo, tepatnya ke Desa Karangelo, Kec.Bendosari, Kab. Sukoharjo, tempat mbak saya nomor tiga tinggal. Belilaulah yang merawat ibu saya dari empat bersaudara hingga ibu dipanggil Tuhan sekitar 6 tahun yang lalu. Jadi setiap kali kami pulang pasti ketempat mbak Nyenik itulah yang kami jujug(tempat pertama kami kunjungi).

Saya sebenarnya lahir di Dusun Wates, Desa Jumantoro, Kec.Jumapolo, Kab.Karanganyar, Jawa Tengah, namun karena tempat tabon (induk dari orangtua) sudah tidak ada, ya itulah jujugan saya ke mbak nomor tiga.

Ada satu hal yang ingin kami bagikan suatu pengalaman bahwa ternyata di desa kami telah banyak berubah dengan segala plus dan minusnya. Secara umum ternyata pembangunan infrastruktur meroisot tajam dibandingkan dengan ketika aku masih di desa; walaupun telah berganti kepala desa hingga 3 periode tetapi rupanya mereka-mereka kurang pecus di banding yang terdahulu, kurang mberani mengambil resiko, takut menyusahkan penduduk/masyarakat, disamping memang rata-rata sang kepala desa tadi hanya berpendidikan rata-rata SMP, sementara dulu lulusan sarjana muda ekonomi (BE).

Hal lain adalah bahwa di desa kami terutama yang telah berpikir jauh tentang investasi, margin, bisnis pertanian, tidak lagi hanya sekedar menanam tamanan pertanian seperti jagung, singkong, kacang, kedelai, padi, dll; tetapi ada sebagian masyarakat yang mulai memanam pohon jati dan pohon mahoni, pohon akasia, pohon sengon sebagai investasi.

Menurut cerita dari Bapak Y. Pardiyono, BE; yang secara kebetulan dulu mantan kepala Desa 2 periode semasa Pak Harto, yang berarti 16 tahun menjabat, dan juga kenal sebagai tetangga dulu, berdasarkan pengalaman beliau masih menguntungkan dengan masa tanam antara 5-7 tahun pohon sengon bisa di jual. Konon beliau pernah menjual dengan harga sekitar 30 juta sekitar 3 tahun lalu. Sementara kakak saya pernah menjual 15 juta 2 tahun yang lalu,dengan menanami ladang awarisan orang tua.

ALKISAH sekitar 3 tahun yang lalu saya ikut-ikutan menanam pohon jati sekitar 150 pohon jati, dan eh...ternyata kemarin aku sambangi kok hidup. diantara sela-sela itu pohon masih ada jarak yang bisa saya manfaatkan saya tanami lagi pohon sengon sekitar 160 batang, juga tempat warisan yang lain sekitar 100 pohon sengon. Jadi sambil besok saudara-saudara dan yang utama tradisi nyekar ke tempat leluhur, juga ke mertua berlatih investasi melalui tamanan jati dan sengon. Kami berharap di masa mendatang ada hasilnya.

2 Januari 2011, fxsutono

Senin, 07 Juni 2010

MENGKAJI AJARAN PELAYANAN SOSIAL KATOLIK

Wah, pertanyaan anda cukup unik, dan tidak mudah untuk menjawabnya, karena selain memang luas cakupannya, namun juga penerapannya memerlukan kreativitas dari yang terlibat. Saya menganjurkan, anda untuk membaca ringkasan beberapa dokumen resmi tentang ajaran sosial Gereja, jika anda mempunyai keterbatasan waktu untuk membaca semua dokumen ajaran sosial Gereja ini. Bukunya berjudul Precis of Official Catholic Teaching on the Social Teaching of the Church yang dikeluarkan oleh CCSP, berisi ringkasan beberapa surat ensiklik dari para Paus, seperti Rerum Novarum, Quadragesimo Anno, Mater et Magistra, Populorum Progressio, Laborem Excercens, Centesimus Annus, Sollicitudo Rei Socialis, Gaudium et Spes, dst.


Saya bukan seorang ahli dalam hal ini, maka yang dapat saya sampaikan di sini adalah prinsip-prinsip secara umum, yang dapat kita ketahui tentang prinsip ajaran sosial Gereja, yang mungkin dapat dipegang dalam pelayanan sosial Katolik, entah yang dilakukan oleh kaum religius ataupun oleh kaum awam, sehingga harapannya dapat membedakannya dengan LSM yang non-Katolik:

1. Prinsip dasar:
- Ajaran sosial Gereja selalu mempunyai prinsip dasar menjunjung tinggi martabat manusia sehingga hubungan timbal balik antar manusia dapat terwujud (Mater et Magistra, 220). Dasar martabat manusia ini adalah karena manusia diciptakan menurut gambaran Allah (lih. Kej 1:26; Keb 2:23, Gaudium et Spes 12, 29)

- Para pelayan sosial religius selayaknya mengusahakan hubungan timbal balik/ dialog antara kedua kelompok (yang menolong dan ditolong), dengan menyatakan kepada kedua pihak pengajaran Injil (lih. Rerum Novarum 41, Populorum Progressio 54)

- Semua kegiatan harus sesuai dengan prinsip moralitas praktis, di mana semua kebutuhan pribadi maupun masyarakat harus diharmonisasikan dengan persyaratan untuk mencapai kebaikan bersama/ “common good” (lih Mater et Magistra, 37).

- Setiap orang harus melihat sesamanya sebagai dirinya sendiri, dengan memikirkan hidupnya dan jalan yang diperlukan untuk hidup dengan cara yang layak: makanan, pakaian, perumahan, hak untuk memilih status hidup dan membentuk keluarga, hak untuk mengecap pendidikan, bekerja, nama baik, penghormatan, pengetahuan sepantasnya, hak untuk bertindak sesuai dengan hati nuraninya dan untuk melindungi keleluasaan pribadi (privacy) dan kebebasan beragama. (lih Gaudium et Spes, 26, 27).

- Solidaritas membantu kita melihat orang lain tidak sebagai alat tetapi sebagai sesama, seorang penolong (lih. Kej 2:18-20), sama-sama mengambil bagian di perjamuan kehidupan yang kepadanya kita semua dipanggil oleh Tuhan (Sollicitudo Rei Socialis, 39).

- Pihak yang lemah/ miskin harus dibantu untuk dapat memperoleh keahlian, agar dapat bersaing, dan dapat memperoleh kemampuan untuk menggunakan kapasitas dan sumber daya yang ada pada diri mereka (Centesimus Annus, 34)

- Kasih harus melampaui keadilan, dan bahwa segala kegiatan sosial ditujukan untuk memberikan kasih (dan keadilan) demi kebaikan bersama (Caritas in Veritate, 6)

Penerapannya mungkin adalah sebagai berikut:
a) mendorong agar pihak yang ditolong dapat berkembang, dan bukan hanya sekedar menerima bantuan.
b) Maka pihak lembaga pelayanan sosial Katolik tersebut juga harus mengusahakan berbagai pelatihan ataupun pendidikan agar dapat meningkatkan kemampuan mereka.
c) lembaga pelayanan sosial Katolik tersebut sedapat mungkin membuka kemungkinan dialog antara para donatur (pihak yang menolong) dan pihak yang ditolong.
d) jika pelatihan sudah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah untuk mencari kemungkinan penyaluran jasa ataupun barang-barang yang dihasilkan dari orang-orang yang ditolong agar mereka dapat berkembang sebagai pribadi yang mandiri.

2. Penekanan kepada perkembangan manusia seutuhnya:

- Gereja dipercaya dengan tugas untuk membuka pemikiran manusia terhadap misteri Allah dan dengan demikian manusia dapat memahami arti dari keberadaannya, suatu kebenaran yang terdalam tentang dirinya sendiri (lih Gaudium et Spes, 41).

- Perkembangan otentik harus lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi, namun harus lengkap: harus memajukan kebaikan setiap manusia dan keseluruhan manusia (Populorum Progressio, 14, lihat juga prinsip-prinsip yang diajarkan dalam ensiklik Paus Benediktus XVI yang terbaru, Caritas in Veritate)

- Perkembangan otentik manusia mensyaratkan pemahaman akan makna seksualitas manusia seperti yang dituliskan dalam Humane Vitae, dan pemahaman akan penerapan nilai-nilai Injil di dalam perbuatan, seperti yang tertulis dalam Evangelii Nuntiandi (lih. Caritas in Veritate, 15)

Penerapannya mungkin adalah:
a) sedapat mungkin melibatkan/ mendorong pembinaan iman keluarga yang ditolong.
b) mengajarkan nilai-nilai/ makna perkawinan di dalam ajaran Kristiani, terutama jika yang ditolong adalah keluarga-keluarga Katolik. Jika perlu mengadakan edukasi tentang KB alamiah.
c) menekankan pentingnya diadakan pelatihan/ edukasi, baik kepada pihak kepala keluarga dan jika mungkin program bea siswa anak-anak mereka.

3. Hal religius diutamakan:

- Segala organisasi sosial harus diatur dan diarahkan untuk melaksanakan cara-cara yang tepat untuk membantu setiap anggota untuk “meningkatkan kondisinya sedapat mungkin dalam hal jasmani, rohani dan kepemilikan.” (Rerum Novarum 42, Quadragesimo Anno 32).

- Lembaga pelayanan sosial Katolik harus melihat kepada Tuhan sebagai acuannya, maka instruksi religius harus mendapatkan tempat. Semua orang yang terlibat di dalamnya harus diingatkan akan kewajibannya kepada Tuhan, untuk menyembah Tuhan dan untuk mempraktekkan ajaran agamanya. Yang beragama Katolik harus diarahkan untuk menghormati Gereja Katolik, mematuhi peraturan Gereja dan mengikuti sakramen-sakramen Gereja, untuk menghantar mereka kepada pertobatan dan hidup yang suci (lih. Rerum Novarum 42)

Penerapannya mungkin adalah:
a) selain mengusahakan terpenuhinya kebutuhan hidup dasar dan perbaikan taraf hidup, segi rohani juga diperlukan, misalnya jika memungkinkan diadakan Misa Kudus bersama atau acara bersama yang bersifat rohani, jika mungkin diadakan rutin, bagi pengurus maupun bagi umat yang ditolong.
b) sebelum diadakan dan sesudah diadakannya kegiatan diawali dan ditutup dengan doa bersama, terutama para pengurusnya.

4. Keberpihakan Gereja adalah kepada yang miskin/ termiskin (Laborem Exercens, 8, Sollicitudo Rei Socialis, 42, Centesimus Annus, 11) maka prioritas utama harus diberikan kepada yang paling membutuhkan.

Penerapannya :
a) memberi prioritas utama untuk membantu mereka yang benar-benar miskin/ membutuhkan bantuan.
b) untuk ini diperlukan sistem dan kriteria yang jelas dan transparan.

Demikian yang dapat saya tuliskan untuk menjawab pertanyaan anda. Untuk melakukan hal ini tidaklah mudah, sebab diperlukan orang-orang yang berkomitmen, jujur, dan di atas semua itu, digerakkan oleh semangat kasih yang besar kepada Kristus untuk melakukan karya kerasulan ini. Karya pelayanan yang demikian juga selayaknya dapat menyebarkan nilai-nilai Injil di dalamnya, agar dapat menerapkan apa yang diajarkan oleh Kristus dan Gereja-Nya, demi mencapai perkembangan manusia yang seutuhnya: jasmani, rohani, baik pada orang yang ditolong, maupun yang menolong.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

Sabtu, 10 April 2010

SUPERVISOR SALES



TUJUAN: Sebagai jembatan/fasilitator,motivator, pengawas lapangan, pembentuk
struktur organisasi yang lebih baik,pengarah sasaran.
FUNGSI/TUGAS:menciptakan lingkungan&suasana kerja yang nyaman dan menyenangkan,
membuat estimasi penjualan dan rencana kerja.Sebagai koordinator ,
auditor lapangan, toping up, market intelejen, memberikan dukungan
teknologi, memimpin tugas lapangan. Membuat&mengusulkan program
penjualan, memberikan pelatihan, menentukan dan membangun saluran
penjualan.
PERSYARATAN: kematangan pribadi, jujur&disiplin, antusias&bergairah, berjiwa
pemimpin, sanggup membina tim penjualan, berpikir dan bertindak
rasional, kerja cerdas dan iklas, kreativitas,komitmen, sanggup menjadi
teladan/panutan.
KETRAMPILAN: team work, negoisasi, problem solving, analisa pasar, penetrasi pasar,
membuat mapping, membuat database, menentukan rute.
TANGGUNG JAWAB: memeriksa biaya operasional, kunjungan, laporan-laporan,
menyelesaikan penjualan, hutang jatuh tempo yang harus di tagih,
giro tolak, barang retur,barang rusak, kedaluwarsa, dll.
Menunjuk/mengantikan anggota tim yang tidak masuk kerja,memberikan
training, meng update data base pelanggan,menandatangi surat
pesangan barang, merekap hasil penjualan dan setoran anggota tim,
memantau kinerja tim, secara berkala mengadakan
brainstorming/pertemuan rutin, evaluasi kinerja,
mempertanggungjawabkan kinerja tim kepada atasan. membuat
sasaran/target penjualan(value,efective call,tagihan, distribusi,
dll).
WEWENANG: merekomendasikan kebijakan yang telah dibuat bersama timnya kepada
pimpinan untuk dimintakan persetujuan:menyimpulkan informasi,
merekomendasikan atas dampak positif/negatif,fasilitas pelanggan(diskon,
servise, limit kredit/penjualan, term of payment. outlet
pelanggan,branding toko, papan nama toko, display produk, dll.
merekomendasikan promosi jabatan, bonus, kenaikan gaji thd timnya,
perubahan rute/pelanggan, formasi tim, perubahan status pelanggan
berkaitan dgn kebijakan/peraturan perusahaan.
seleksi anggota tim baru, teguran/peringatan,merekomendasikan permintaan
barang, pelatihan/training anggota baru, penyegaran/wawasan baru,
delegasikan tugas-tugas yang bisa dilimpahkan kepada sales.
TEKNIK MENYUSUN DATA BASE:
membuat,melaksanakan,mengontrol,merawat,memperbaharui,menambah,mengevaluasi
database. kartu pelanggan.
MENYUSUN&MELAPORKAN LAPORAN KERJA:menyusun laporan kerja, laporan kerja, menyusun
standar laporan.
TEKNIK MEMBUKA PASAR POTENSIAL:survey pasar,membentuk formasi tim penjualan,
penetrasi pasar.
PENGAWASAN LAPANGAN:toping up, kroscek call sheet, konfirmasi hutang pelanggan.
MENENTUKAN TARGET PENJUALAN:dasar menyusun, cara menyusun, melaksanakan target
penjualan .


STOK BARANG:mengendalikan retur barang, menghindari reur barang, mengendalikan
barang rusak.
PELATIHAN TIM PENJULAN:joint visit, in house training, publik work shop.


dimabil dari: 2012 sales supervisor bisa kiamat. fxs.10/04/2010, jkt.kbnjrk